KAMPOENG NEWS- SIABU. Pelaksanaan Sholat Idul Fitri tahun ini banyak terjadi pertimbangan dari berbagai pihak.
Hal ini disebabkan dampak Covid 19 masih belum juga berakhir, begitu juga Masjid dan Musholla di desa Siabu kecamatan Salo kabupaten Kampar.
Karena juga terdampak virus Corona, dari mulai pelaksanaan sholat lima waktu, sholat Jum'at dan Sholat Tarawih, mengalami sedikit perubahan teknis.
Semua kegiatan ibadah di Masjid dan Musholla harus mengikuti standar kesehatan yang ditentukan oleh pemerintah.
Hingga memasuki sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, penurunan penularan virus Corona masih belum juga terjadi, sehingga untuk pelaksanaan Sholat Idul Fitri mendatang, Pengurus Masjid Dan Musholla desa Siabu harus selalu berkoordinasi dengan pemerintah setempat.
Namun sesuai dengan hasil musyawarah para tokoh Agama dan tokoh masyarakat serta pengurus Masjid dan Musholla, untuk Sholat Idul Fitri tahun ini, mereka bersepakat dilaksanakan di lapangan bola kaki Sungai Abang desa Siabu.
Sebagai mana yang disampaikan oleh pengurus Masjid Al-yaqin bapak Gunadi ketika mengumumkan di sholat Jum'at yang lalu, " Insya Allah pelaksanaan Sholat Idul Fitri kita akan laksanakan di tanah lapang, namun kami akan berkoordinasi dulu dengan pihak yang terkait, apakah diizinkan untuk dilaksanakan di lapangan" ungkap beliau.
" Jika diizinkan maka kita akan selenggarakan sholat Idul Fitri di lapangan, namun kami juga mengharapkan untuk syarat protokol kesehatan juga harus kita patuhi bersama", tambah beliau.
"Namun jika tidak diizinkan dilaksanakan di tanah lapang oleh pihak terkait, dengan alasan masih kondisi wabah Corona, ya kami telah bersepakat Sholat Idul Fitri di laksanakan ditempat ibadah masing-masing, karena jika jadi satu di Masjid jelas tidak akan tertampung, karena barisan shaf nya diharuskan dijarak, makanya Masjid dan Musholla yang ada harus bersiap siap untuk idigunakan Sholat Idul Fitri bagi jamaah sekitarnya," sambung beliau.
Namun sebagian besar masyarakat sangat mengharapkan pelaksanaan Sholat Idul Fitri tahun ini dilaksanakan di tanah lapang, agar Susana hari raya terasa. Sebagaimana seorang ibu-ibu mengatakan " masa iya hari raya gak boleh Sholat dilapangan, padahal takbiran juga sudah dilarang, la harus ngapa aja kita hari raya ini, keluh seorang warga.
" Yaa mari kita berdoa selalu semoga Corona cepat pergi ya! Tambah nya.
