Notification

×

Iklan

Ratusan Sopir Mobil Truk Lakukan Aksi Demontrasi di Kantor Bupati Kampar

Rabu, Maret 08, 2023 | 09:37 WIB Last Updated 2023-03-08T02:43:37Z

 
Foto : Haluanriau.co

663 Views

KAMPOENG NEWS.COM. KAMPAR - Dikutip dari media terkemuka Haluanriau.co .Ratusan sopir truk melakukan aksi demo di depan Kantor Bupati Kampar, Selasa (07/03). Mereka minta agar pertambangan galian c diaktifkan dan beroperasi kembali, karena mereka menilai penutupan akuari dapat menyebabkan kelumpuhan ekonomi.

Mereka juga merasa keberatan terhadap razia yang dilakukan oleh pihak kepolisian maupun dari pemerintah daerah Kabupaten Kampar, yang mana belakangan ini gencar menertibkan galian c yang diduga tidak mengantongi izin tersebut.

"Kami menuntut kebijakan Pemerintah Daerah terkait penertiban pertambangan yang berdampak langsung terhadap para supir dan pekerja tambang," kata Koordinator Aksi Canggih Trigunawan Hakim.

Mereka juga menuntut solusi agar para sopir dan pekerja tambang yang notabenenya bergantung hidup pada aktifitas pertambangan dapat kembali berkerja dan menghidupi keluarga.

Selain itu, mereka juga meminta pemerintah mengambil langkah strategis agar proses penambagan tetap berjalan dengan baik dan tetap memperhatikan aturan serta dampak lingkungan.

"Tuntutan kami sederhana, sopir ini bisa kembali bekerja. Nah tuntutan sederhana ini apa? ya tentu adanya aktifitasnya (tambang-red) kalau gak ada aktifitas gimana mau bekerja," ujar Canggih.

"Setelah dilakukan pertemuan dengan pemerintah daerah, Alhamdulillah ada titik terang. Untuk masyarakat yang bekerja secara manual sudah bisa bekerja, karena kalau ini dibiarkan berlama lama bukan hanya lapar tapi menunggu mati," sambungnya.

Saat disinggung aksi demo yang melatar belakangi aksi demo para sopir dan penambang ini, Canggih mengatakan dikarenakan saat ini semua tambang baik menggunakan alat berat maupun manual dipermasalahkan saat ini.

"Intinya masyarakat tidak mau menunggu mati, saat ini yang manual dan tidak manual ditertibkan semua diseluruh Kecamatan Tambang. Manual dan tidak manual dipermasalahkan dan diekspor besar besaran hari ini," katanya.

"Artinya sekarang ini kita tinggal berbicara hati, keberpihakan kita kemana? Kalau kita berpihak kepada masyarakat kecil yang manual jangan dong, itu penuh keringat, kalau titik peluh ini orang siap berdarah darah, jadi jangan sampai kita berdarah darah," pungkasnya.

Sumber : Haluanriau.co
×
Berita Terbaru Update