Notification

×

Iklan

Berpacaran Bahaya Lho! Gak Percaya? Baca ini..!

Rabu, November 21, 2018 | 09:09 WIB Last Updated 2018-11-21T02:14:56Z
 Kampoeng News 

Sumber gambar : pernikahanamalia.blogspot.com

Kampoeng News - Pacaran STOP! – Percaya gak? Jika saya mengatakan bahwa masa muda (terutama masa sekolah) adalah masa yang sangat labil. Dimana seorang muda masih belum bisa sepenuhnya mengendalikan dirinya apalagi mengendalikan yang namanya nafsu shyawat.

Masih labil begini alangkah baiknya jika anda menjaga diri dari aktiivitas yang berpotensi mamancing hasrat seks. Tidak perlu menguji diri dan mencoba-coba untuk dekat dengan api karena cepat atau lambat angin dari timur/ barat/ utara atau dari selatan berhembus cantik sehingga kamu tersambar api libido yang akan membakar hangus kesucianmu.

Pacaran adalah fenomena yang lumrah diantara kawula muda. Seperti kebanyakan orang menganggap kalau gak pacaran gak seru. Tanpa pacar terasa dingin. Bersama pacar lebih happy. Dibonceng pacar lebih hots. Dipeluk pacar makin geli aja. Ujung-ujungnya digoyang pacar sampai bunting….. wkwkwkkkk….

Perbandingan Manfaat berpacaran dengan yang tidak

Apakah ada faedahnya pacaran? Mungkinkan kita hidup lebih baik saat pacaran? Apakah hari-hari kita terus menyenangkan saat pacaran? Adakah kepribadian kita berkembang saat pacaran? Adakah hidup kita mengalami kemajuan saat kita pacaran? Apakah beban hidup kita semakin ringan karena kita pacaran?

Masa muda jangan disia-siakan kawan…..

Lakukan hal-hal yang berarti dan berfaedah untuk masa depan yang lebih baik. Berikut alasanya mengapa pacaran dibangku sekolah tidak dianjurkan:

• Dari pada terburu-buru punya pacar lebih baik bersabar dan tetap kuat mengendalikan hawa nafsu.
• Dari pada pacaran sama manusia mending pacaran sama pelajaran kawan biar makin pintar di sekolah.
• Dari pada habisin waktu buat pacaran mendingan habisin waktu untuk belajar teman.
• Dari pada mengikatkan diri sama pacar mendingan mengikatkan diri sama Tuhan.
• Dari pada bergantung sama pacar mendingan bergantung sama Tuhan dan orang tua.
• Dari pada terjebak dalam fatamorgana pacaran mendingan berusaha belajar agar lebih siap menghadapi ujian.
• Dari pada mengertikan pacar yang entah berantah lebih baik mengerti kebutuhan orang tua agar mereka bahagia selama sisa hidupmya.
• Dari pada menyenangkan pacar lebih baik menyenangkan orang tua jadi diberkati dan dilancarkan rizkinya.
• Dari pada jadi budak pacar lebih baik dirumah disuruh-suruh orang tua ngerjain ini itu.
• Dari pada hidup bermasalah karena pacar tidak cocok sana-sini lebih baik bersahabat sama teman yang lain bisa happy bareng.
• Dari pada sibuk cari-cari pacar lebih baik menjalin hubungan baik dengan banyak orang sekalian membangun jaringan relasi.
• Dari pada habis-habisin duit buat pacar lebih baik ditabung buat kuliah di univeritas terbaik

Aspek yang dirugikan karena memilih berpacaran

Ruginya teman-teman yang pacaran mencakup banyak segi kehidupan mudamu. Sendi-sendi kehidupan yang terganggu terdiri dari :
• pikiran kotor dan tidak bisa fokus
• sikap dan perkataan yang tidak terkendali
• semakin boros menggunakan uang
• kehilangan kesempatan belajar yang berkualitas
• hubungan dengan orang tua dapat terganggu
• persahabatan/ pertemanan dapat menjadi renggang
• kehilangan kesempatan untuk berprestasi disekolah dan bakat lainnya

Kadar kerusakan yang ditimbulkan oleh gangguan ini berbeda-beda untuk setiap orang tergantung lamanya durasi pacaran dan pengawasan dari orang tua.

Efek samping hubungan yang tidak jelas dengan pacar

Dampak buruk pacaran jelas sangat tinggi teman, harus dipertanggungjawabkan sampai dipelaminan. Lebih baik membatasi diri berpacaran agar kita bisa mengarahkan dan memfokuskan energi untuk menggali potensi dan menemukan passion dalam hidup ini. Berikut dampak buruk pacaran :

Pacaran - hanyalah kerjaan terong yang dicabein untuk dilahap saat itu juga artinya berpacaran dimasa sekolah murni cinta monyet dari seseorang yang merindukan kasih sayang yang selama ini hampa.

Beresiko – membuatmu semakin menjauh dari Tuhan padahal Dialah yang selama ini mengisi lubang dihatimu sehingga kamu berbahagia.Pacaran itu mengikat kehidupan mudamu. Kamu mau hidup terikat! Milikilah pergaulan yang luas kepada siapa saja tanpa harus dihalang-halangi oleh seseorang yang menyebut dirinya sebagai pacarmu.

Berpotensi – Hubungan dengan orang tua jadi renggang. Begini nich kalau pacar nyungsep dalam kehidupan kita. Tanpa disadari dan memang secara tidak langsung buat selisih paham dengan ortu. Kedekatan jadi renggang, komunikasi sudah tidak lancar lagi.

Beresiko lebih terluka dan galau – Siapa sih yang tidak pernah sedih, dengan pacaran secara tidak langsung kamu telah menambah resiko untuk lebih terluka dan bersedih – mana ada pacaran yang mulus-mulus aja.

Pergaulan tidak berkembang – pasangan tentu tidak suka kamu lirik sana-sini bicara ini itu sama orang lain terutama lawan jenisTeman itu-itu aja – otomatis kamu cuma punya sedikit teman karena waktu sebagian besar diberikan untuk bercengkrama dengan pasangan.

Beresiko merusak hubungan dengan sesama. Bisa saja persahabatan anda dengan orang lain diregangkan/ dipatahkan oleh sipacar dengan alasan sepihak. Baik secara jelas (terang-terangan) maupun secara tersembunyi (diam-diam).

• Waktu belajar tidak maksimal – otomatis waktu belajarmu terganggu, belajar tidak fokus, deg-degan terus, ingat dia terus, dikit-dikit si SMS-in atau di chatin, di telpon.

• Pengetahuan dan wawasanmu tidak berkembang – Kebanyakan bergaulnya dengan orang itu-itu aja (pacar), mau jalan kemana-mana juga temannya itu-itu aja (pacar) : kalau begini terus bagaimana bisa berkembang kepribadiannya.


Lebih boros – Udah pake uang orang tua, dibawa foya-foya pulak dengan pacar : Hidup begini apanya yang bisa dibanggain?.Kita dipaksa mengertikan seseorang – Pasti butuh proses panjang menyakitkan dan berliku-liku untuk melakukannya padahal masih banyak hal yang lebih penting untuk ditekuni.

  • Ketergantungan sosial. Namanya juga pacaran, pasti pengen lagi – pengen lagi : ketemuan lagi, jalan lagi, curhat lagi. 
  • Pas mentok putus aja pasti ogah banget tuh untuk jomblo lagi. Hasratnya harus cari yang baru lagi. Mulai lagi deh dari nol.
  • Pikiran yang masih sempit bercabang-cabang. 
  • Fokus menggapai cita dan asa jadi kabur.
  • karena yang ada dalam pikiran bagaimana caranya untuk menyenangkan sidia lagi.
  • Perjuangan untuk mempertahankan kemesraan padahal ada ketidak cocokan dimana-mana beresiko menimbulkan stress.Kebutuhan akan kemesraan (kemesraan murni hawa nafsu) terus meningkat.
  • Dari sekedar jalan berbarengan kemudian pegangan tangan lalu berpelukan lagi-lagi dielus-elus akhirnya berciuman ujung-ujungnya buka-bukaan sampai gitu-gituan.
  • Sadarilah bahwa pacaran itu syarat dengan hawa nafsu. Berdua-duaan dengan pacar sama artinya dengan manas-manasin nafsu seks. Ujung-ujungnya terbakar nafsu libido karena tiupan angin sepoi-sepoi yang meningkatkan syahwat.
Saya kasih tahu sebuah rahasia : hidup bersama dengan orang lain penuh dengan ketidak cocokan dan pertentangan disana-sini apalagi umur tidak jauh beda juga tidak ada yang mau mengalah satu sama lain. Orang pacaran cuma membebani hidup dengan memaksakan diri untuk berusaha mengerti satu sama lain.

Tidak bisa mengendalikan hawa nafsu terjerumus seks bebas. Hubungan seksual adalah sesuatu yang sangat mempesona dikalangan anak muda. Mereka yang tidak dapat mengendalikan hawa nafsu birahinya akan digiring untuk berhubungan intim dengan pacarnya. Keadaan ini akan terus terjadi berulang-ulang selama mereka masih bersama.

Hamil di luar nikah. Siapakah pemuda yang bisa menjamin hubungan intim yang dilakukan dengan pasangannya tidak meninggalkan benih kehidupan? Keadaan ini bisa saja terjadi sebab namanya juga manusia “Sepandai-pandainya tupai melompat pastilah jatuh juga“.

Resiko hamil muda sangat menyakiti hati semua orang termasuk orang tua anda.Kawin lari. Entah apa yang dipikirkan oleh muda-mudi yang melakukan aksi kawin lari. Mungkin mereka terinspirasi dari kisah “Romeo & Juliet” yang sangat romantis itu. Padahal mereka tidak menyadari akhirnya, bahwa kisah itu berujung pada kematian keduanya. Artinya segala sesuatu yang tidak disetujui oleh orang tua sebaiknya jangan di lanjutkan. TOH KALAU JODOH, PASTI AKAN KETEMU!

Resiko dari segi psikologis karena berpacaran bukan pada waktunya (masih remaja)

Pacaran itukan indah, apalagi kalau udah mulai merangkak kepada yang namanya pegangan tangan, berpelukan, berciuman bahkan hubungan intim. Sadarilah bahwa semua ini akan membuat anda MERASA TERPUASKAN. 

Sehingga usaha dan perjuangan anda berangsur-angsur meredup lalu mulai hidup stagnan.Menyebabkan ketergantungan secara psikis dan mental. Apa-apa maunya dengan si dia, mau kemana-mana harus dengan si dia, pokoknya gak boleh jauh-jauh dengan doi.

Dapat menyebabkan bad mood, stres bahkan depresi. Menjalin sebuah hubungan bukan tanpa masalah. Belum siap putus.Kalau tidak tertahankan galaunya dapat berujung pada percobaan bunuh diri.

Akibat pacaran secara kesehatan medis (fisik)

1. Lupa makan dan minum

2.Lupa tidur insomnia, perut kembung                    (maag)nyeri otot

3. Sakit kepala atau pusingmual dan muntah         (hamil di luar nikah)

4. Bahkan hilang kesadaran (pingsan)

Dan yang paling penting ingat dosa. Karena setiap perbuatan yang kita lakukan selalu di catat dan akan kita pertanggung jawabkan dihadapan Ilahi. Mari menjadi generasi muda yang di cintai oleh Allah.



Sumber artikel : lasealwin.com


×
Berita Terbaru Update