KAMPOENG NEWS-SIABU. Acara perpisahan Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) dengan kepala Desa Siabu berjalan dengan Haru pada hari Selasa (18 /08/20).
Dalam acara tersebut turut hadir Ketua BPD desa Siabu, Bidan desa, para kepala dusun, dan seluruh Mahasiswa Kukerta di desa Siabu.
Pada acara perpisahan tersebut yang bertindak sebagai pelaksana acara lansung dari mahasiswa dan mahasiswi dari unsur Kukerta Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai.
Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) dari mahasiswa Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai tersebut dimulai sejak bulan Juli smpai pada hari Selasa 13 Agustus 2020, di wilayah Desa Siabu kecamatan Salo kabupaten Kampar, jumlah dari mahasiswa yang mengikuti Kukerta sebanyak 20 orang.
Pada sambutannya perwakilan dari mahasiswa Kukerta tersebut menyampaikan ucapan terimakasih kepada kepala Desa Siabu beserta perangkatnya yang sudah berkenan berkerja sama selama melakukan kegiatan di desa Siabu.
Pada kesempatan yang sama kepala Desa Siabu Bapak Heri A Firdaus menyampaikan ucapan terimakasih kepada Mahasiswa Kukerta yang sudah bekerja sama selama Selama 1 bulan ini. "Alhamdulilalh kami dari perangkat desa merasa sangat terbantu dalam pelaksanaan memutuskan Mata Rantai Covid 19 pada wilayah Siabu ini", kami juga berterima kasih adik-adik berkenan mengadakan KKN di desa Siabu ini", ucap beliau.
"Kepada adik-adik semua jadikanlah ini semua menjadi pelajaran penting karna sudah hadir ditengah masyarakat, jadikan semua ini adalah sebuah motivasi diri untuk menjadi lebih baik kedepannya. Semoga apa yang sudah adik adik berikan kepada kami diwilayah desa Siabu ini menjadi lumbung amal ibadah . Amin", ucap kades yang sudah dua periode menjabat sebagai kepala desa ini.
Selain itu Mahasiswa Kukerta Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai juga memberikan cindera mata kepada pemerintah desa Siabu, juga memberikan bantuan untuk pembangunan Masjid Baitul Makmur desa Siabu.
Acara perpisahan di tutup dengan foto bersama kepala desa bersama Mahasiswa Kukerta Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai Bangkinang.
Ema