Notification

×

Iklan

Harga Matoa Menggiurkan, 20 - 30 Ribu Perkilo, Mungkinkah Petani Tebang Sawit Ganti Matoa?

Senin, Juni 27, 2022 | 19:42 WIB Last Updated 2022-06-27T12:45:12Z
Foto : Media Indonesia

430 Views

KAMPOENG NEWS.COM. Harga buah matoa per kilo memang tergolong mahal jika dibandingkan dengan buah yang lain. Faktor kelangkaan juga bisa menjadi salah satu alasan kenapa buah ini dibanderol dengan harga yang lumayan mahal. Namun, nominal tersebut juga tentu akan sebanding dengan banyaknya khasiat yang baik buat kesehatan dan kecantikan.

Matoa dapat tumbuh tinggi dan memiliki kayu yang cukup keras. Kayunya sering dimanfaatkan menjadi bahan mebel atau kusen-kusen rumah. Tinggi pohon ini dapat mencapai 20—40 m dengan panjang bebas cabang 15—20, diameter batangnya mencapai 1 meter dan banirnya sampai 2 meter.

Bentuk batang pohon matoa silindris, tegak, berwarna putih kotor, permukaannya kasar, percabangan simpodial, dan pohon ini bercabang dalam jumlah banyak sehingga membentuk pohon yang rindang.

Buah matoa berbentuk bulat atau lonjong dengan panjang 1,5—5 cm dan diameter 1—3 cm. Buah yang masih muda berwarna hijau kekuningan, sedangkan buah yang sudah masak berwarna kecokelatan. Buah yang bercita rasa unik manis legit ini memiliki satu biji bulat dibungkus oleh daging buah berwarna transparan. Buah matoa merupakan buah musiman yang biasanya tumbuh pada September—Oktober.

Harga buah matoa saat ini bervariasi, mulai dari 20 ribu per kilogram hingga 40 ribu per kilonya, tergantung jenis dan rasa serta ketebalan dagingnya.

Di desa Siabu kecamatan Salo kabupaten Kampar harga matoa mencapai Rp. 20.000 - 40.000 perkilo. Bisa dilihat dari sebagian masyarakat yang menjual buah matoa miliknya kepada toke atau pengepul.

Bahkan warga yang memiliki pohon matoa sangat bersyukur, karena hasil penjualan matoa dapat membantu dapur mereka. " Alhamdulillah pak dari penjualan matoa dapatlah 1 jutaan, bersyukur lah apalagi harga sawit seperti ini," kata salah seorang warga.

Warga yang memiliki dua sampai tiga pohon matoa sangat terbantu, jika buah matoa mereka berbuah, karena selain bisa dikonsumsi sendiri, bisa juga dijual dengan harga yang lumayan mahal.

Barangkali ada petani yang berinisiatif menebang pohon sawitnya untuk diganti matoa?, mudah mudahan ada yang termotivasi dan punya rencana mengembangkan perkebunan matoa.
×
Berita Terbaru Update